Tindak Lanjut Survey Lokasi Pabrik Batako FABA di Nusakambangan Kalapas Karanganyar Kawal Secara Langsung

    Tindak Lanjut Survey Lokasi Pabrik Batako FABA di Nusakambangan Kalapas Karanganyar Kawal Secara Langsung

    CILACAP, INFO_PAS – Kepala Lapas Karanganyar bersama tim survei dari PLTU S2P Cilacap dan beberapa Kalapas dari wilayah Nusakambangan turut melakukan survei lokasi untuk pembangunan fasilitas pengelolaan limbah Fly Ash and Bottom Ash (FABA) yang direncanakan akan digunakan sebagai pabrik produksi batako dan paving. Survei tersebut dilakukan di kawasan Lapas Terbuka Nusakambangan pada Sabtu (25/01/25).

    Langkah ini menjadi bagian dari strategi pembangunan berbasis pengelolaan limbah yang mengutamakan pemberdayaan warga binaan dan pelestarian lingkungan. Survei fokus pada peninjauan lahan seluas 2 hektar yang berlokasi sekitar 2 kilometer dari Dermaga Sodong. Lahan tersebut sudah dalam kondisi terbuka, memiliki kualitas tanah yang baik, serta bukan merupakan lahan gambut, sehingga dianggap siap untuk mendukung pembangunan fasilitas ini.

    “Dengan kondisi lahan yang memadai, kami optimis proyek pengelolaan FABA ini dapat segera direalisasikan. Kolaborasi bersama PLTU S2P dan pihak-pihak terkait menjadi kunci untuk mewujudkan fasilitas ini, ” ujar Kepala Lapas Karanganyar. Beliau juga menegaskan pentingnya koordinasi yang intensif agar pembangunan berjalan sesuai target yang telah direncanakan.

    Tahap persiapan saat ini meliputi pengukuran ulang lahan, pengiriman material pembangunan, dan koordinasi teknis dengan PLN/PLTU. Dalam kegiatan ini, tim survei dari rekanan PLTU Adipala, yakni Lokapa Studio, turut aktif dalam melakukan pengukuran lahan workshop, peninjauan lokasi pembangunan, serta pengelolaan tenaga kerja dari warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Terbuka Nusakambangan.

    Selain itu, survei ini juga mencakup evaluasi pengelolaan limbah produksi dan limbah rumah tangga di sekitar lokasi. Langkah ini bertujuan memastikan keberlanjutan proyek serta menjamin bahwa fasilitas yang dibangun dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

    Kalapas Karanganyar menjelaskan bahwa proyek ini bukan sekadar pembangunan pabrik, tetapi juga menjadi bagian dari pemberdayaan warga binaan. “Kami berharap pabrik ini dapat melibatkan warga binaan dalam proses produksi paving dan batako, sekaligus memberikan mereka keterampilan baru yang berguna setelah menyelesaikan masa pembinaan, ” tegasnya.

    Dengan persiapan yang matang dan sinergi dari berbagai pihak, proyek ini diharapkan menjadi model pengelolaan limbah berkelanjutan yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menciptakan dampak sosial melalui pemberdayaan warga binaan. Hal ini menunjukkan komitmen nyata dalam mewujudkan pembangunan yang selaras dengan visi pemasyarakatan berbasis pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

    Rizal Afif Kurniawan.

    Rizal Afif Kurniawan.

    Artikel Sebelumnya

    Rapat Anggota Tahunan KPRI Syariah AMPUH...

    Artikel Berikutnya

    Peduli Kesehatan Penghuni, Lapas Cilacap...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    PERS.CO.ID: Jaringan Media Jurnalis Independen
    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Respon Cepat Tim Kesehatan Satgas Yonif 715/Mtl
    Kortastipidkor Polri Tingkatkan Status Penyelidikan ke Penyidikan dalam Kasus Korupsi Proyek Modernisasi PG Assembagoes Situbondo

    Ikuti Kami