Kalapas Cilacap: Pemeliharaan Sarpras, Langkah Preventif Wujudkan Pembinaan Pemasyarakatan Efektif 

CILACAP - Pastikan kelancaran operasional layanan serta kenyamanan bagi warga binaan, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Cilacap, Dedi Cahyadi, didampingi oleh Kepala Sub Bag Tata Usaha, Dwi Wahyu turun langsung untuk pereriksa pompa air di dalam Lapas. Rabu, (03/01).

Baca juga: TNI Bersama BPBD dan Warga, Perbaiki Rumah Terdampak Bencana Alam di Patimuan

Pemeriksaan sarana prasarana (sarpras) menjadi fokus utama dalam program pemeliharaan rutin. Pompa air, sebagai salah satu komponen krusial dalam menunjang kebutuhan air bersih di lingkungan Lapas, menjadi prioritas utama untuk diperiksa guna memastikan ketersediaan air yang memadai bagi seluruh kegiatan di dalamnya.

Dedi Cahyadi, yang dikenal sebagai pemimpin yang peduli terhadap kondisi fasilitas Lapas, menyampaikan pentingnya pemeliharaan sarana dan prasarana (sarpras) sebagai langkah preventif untuk menghindari kerusakan yang dapat menghambat aktivitas sehari-hari. 

Baca juga: Kabapas Nusakambangan Ingatkan Pegawai untuk Tingkatkan Kedisiplinan

"Kondisi sarpras yang baik akan berdampak langsung pada kesejahteraan warga binaan. Oleh karena itu, kami melakukan pemeriksaan secara berkala untuk memastikan semua fasilitas berfungsi dengan optimal, " Ucap Dedi.

Selaras dengan Kalapas, Kasubag Tata Usaha, Dwi Wahyu, menyampaikan komitmennya untuk menjaga fasilitas-fasilitas kesejahteraan warga binaan.

Baca juga: Kalapas Cilacap dan Jajaranya Laksanakan Sapa Malam, Dengarkan Keluh Kesah WBP, Langkah Mitigasi Resiko

“Kami melakukan pengecekan mendalam terhadap semua komponen pompa, termasuk sistem kontrol dan kebocoran. Langkah-langkah perawatan preventif dilakukan agar pompa air tetap dalam kondisi prima, ” ucap Dwi.

Kalapas Cilacap (Dedi C) juga memanfaatkan kesempatan ini untuk berdialog langsung dengan warga binaan yang terlibat dalam pemeliharaan sarpras. 

Baca juga: Dekatkan Pelayanan kepada Masyarakat, Wamenkumham Buka Publik Expo Kemenkumham Jateng

Hal ini menjadi wujud dari pendekatan kepemimpinan yang terbuka dan inklusif, di mana seluruh pihak dapat berkontribusi dalam menjaga kondisi Lapas secara bersama-sama. 

Langkah-langkah proaktif seperti ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mendukung tugas pelaksanaan pemenuhan pembinaan  yang efektif sebagai lembaga yang melaksanan fungsi layanan penyelenggaraan Pemasyarakatan.* (GH).

Baca juga: Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Nusakambangan Setia Dampingi ABH